This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 03 November 2013

Tumbuhkan Lagi Budaya Mendongeng

Sadar bahwa masa depan bangsa bergantung pada pembangunan kecerdasan dan karakter anak-anak saat ini, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, meluncurkan dua seri buku cerita anak-anak. Dia beriharap hal itu bisa membangkitkan lagi budaya mendongeng yang pernah turut membangun karakter para pemimpin bangsa ini.
“Saya sendiri dibesarkan dengan dongeng. Sehabis magrib kami sekeluarga pasti bersila, dan Ama (Ibu) mendongeng, bercerita tentang banyak hal, bahkan tentang hal-hal di luar imajinasi saya yang saat itu masih kanak-kanak," kata Hatta saat meluncurkan buku "seri kebijaksanaan" dan "seri keberanian", di Godong Ijo, Depok.
Peluncuran buku itu berlangsung meriah. Hatta disambut sekitar 130-an anak usia dini. Hatta sempat terlihat rikuh, namun ia segera menikmati suasana, apalagi ketika anak-anak itu antusias mendengarkan ceritanya tentang keberanian Landi, si landak yang cerdik dan berani.
Hatta membawakan dongeng yang terdapat dalam salah satu bukunya itu dengan peraga, berupa figur semacam wayang landak. Ia dibantu Mia, seorang pendongeng. Jadinya, Hatta tak terlihat lagi sebagai seorang menteri untuk urusan serius seperti perekonomian, melainkan Hatta sang pendongeng.
Menurut Hatta, melalui dongeng itulah, dunia dan cakrawala berpikirnya menjadi luas, tak sebatas kampung. "Tetapi yang terutama, dongeng juga membangun kedekatan saya dengan Ama dan Bapak," tuturnya.
Hatta pernah membaca pernyataan Albert Einstein yang berkata, bila mengharapkan anak-anak cerdas, bacakanlah mereka dongeng. Ingin lebih cerdas, maka bacakanlah lebih banyak dongeng. "Pengalaman saya menyatakan, keyakinan Einstein yang kecerdasannya tidak kita ragukan itu benar adanya," ujarnya.
Hatta mengatakan, Indonesia sangat kaya akan cerita rakyat yang berisikan tuntunan moral pembentuk karakter. Pembuatan buku itu pun juga merupakan upaya melestarikan dan mengembangkan dongeng-dongeng dari seluruh Nusantara.
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan (LPT) Universitas Indonesia, Irma Gustiana mengatakan, Hatta pasti telah mendapatkan pengalaman sangat berharga dalam kehidupan beliau bersangkutan dengan kebiasaan bercerita atau mendongeng. Kebiasaan yang dirasakannya banyak memberi manfaat.
"Itulah yang ingin Hatta kembangkan untuk juga dipetik generasi anak-anak saat ini. Beliau yang telah merasakan bagaimana pentingnya cerita dan dongeng berperan dalam membentuk karakter anak, tampaknya ingin membagikan manfaat itu. Untuk itulah Pak Hatta mengemas kembali cerita-cerita rakyat tersebut agar bisa dinikmati anak-anak Indonesia saat ini, yang telah disesuaikan dengan elan zaman,” kata Irma.
Pengemasan kembali cerita-cerita rakyat dalam bentuk buku bergambar itu pun dipuji Irma sebagai upaya membudayakan kembali tradisi mendongeng dalam keluarga. Menurut dia, kehidupan urban kian menggerus kebiasaan baik tersebut, yang pada gilirannya mengurangi kehangatan hubungan orang tua dan anak dalam keluarga.
"Padahal kebiasaan bercerita kepada anak itu tepat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai moral berupa kejujuran, keberanian, tanggung jawab, ketulusan, tolong menolong dan sebagainya," kata Irma. "Cerita itu lebih mudah nyangkut dalam alam pikiran anak.”
Pengamat parenting dan mantan pimpinan redaksi majalah Educare, Maghfirah Yeni, juga menyambut antusias upaya Hatta tersebut. Yeni mengatakan, pembentukan karakter tidak bisa dilakukan secara instan, namun harus mulai dibangun sejak dini, yakni pada usia kanak-kanak. "Bagi saya, sungguh menarik jika seorang Hatta Rajasa ternyata begitu menaruh perhatian pada masalah pembentukan karakter pada anak ini,” kata Yeni.
Bagi penulis buku ‘Holistic Character (eduSmart for Parenting and Teaching) ‘ tersebut, sebagai pengambil kebijakan penting di negara in, Hatta dinilainya mampu menangkap persoalan bangsa yang demikian pelik, yang hanya bisa diselesaikan oleh manusia-manusia dengan karakter yang tangguh, berani, dan jujur, yang pembentukannya memang harus dimulai sejak dini.
Namun demikian, Irma dan Yeni sama-sama sepakat bahwa buku tersebut tidak selayaknya hanya dibelikan para orang tua untuk anaknya. “Saya kira yang lebih penting, para orangtua membiasakan kembali mendongeng untuk putra-putrinya. Buku ini adalah alternatif cerita yang akan diberikan,” kata Irma.

Senin, 21 Oktober 2013

SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI "MI RAUDLATUL MU'ALLIMIN SETEMON KEBONSARI MADIUN"

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas terbitnya blog ini. Mengingat begitu cepatnya perkembangan IPTEK khususnya dibidang pendidikan, maka kami merasa perlu menerbitkan blog dan diharapkan dapat dipergunakan sebagai media komunikasi antar alumni RAUDLATUL MU'ALLIMIN pada umumnya tentang perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan dan dapat mempermudah anda untuk mencari informasi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Berjumpa kembali dengan kami "MIRAUDLATUL MU'ALLIMIN"

Uda lama ga nongol,tunggu kabar kami selanjutnya.. karena kami akan eksis kembali disini ^_^ 

THE 6th GRADE IBNU RUSYD